Nalar ilmiah (Nalari) kali ini membahas mengenai statistika pendidikan. Pembahasan materi dipaparkan oleh pembicara kita, yaitu Muhammad Alimuddin T., APMM. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 31 Oktober 2018 bertempat di sekretariat KPM UNJ R.106 dan dihadiri oleh 20 orang yang terdiri dari pengurus maupun anggota KPM. Kegiatan ini dimulai pada pukul 16.30 WIB dan selesai pukul 18.30 WIB.

Pertama-tama kegiatan ini dibuka oleh saudari Kurnia Senja Aulia, APMP kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh saudara Muhammad Alimuddin T., APMM. Sebelum penyampaian materi, pembicara memberikan pre-test kepada peserta berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai statistika pendidikan”. Selanjutnya, pembicara menyampaikan materi tentang statistika pendidikan.

Statistika pendidikan sebagai ilmu pengetahuan, yaitu ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari dan mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang perlu ditempuh atau dipergunakan, dalam rangka pengumpulan, penyusunan, penyajian, penganalisisan bahan keterangan yang berwujud angka mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan (khususnya proses belajar-mengajar), dan penarikan kesimpulan, pembuatan perkiraan serta ramalan secara ilmiah (dalam hal ini secara matematik) atas dasar kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka tadi.

Macam Data

1. Menurut sifat
a. Data kualitatif, data yang berbentuk kategori/atribut. Contoh : Harga emas hari ini mengalami kenaikan; Sebagian dari produksi barang “A” pada perusahaan “X” rusak
b. Data kuantitatif, data yang berbentuk bilangan.

– Data diskrit, data yang diperoleh dengan cara menghitung atau membilang.Contoh : Banyak kursi yang ada di ruangan ini ada 75 buah; Jumlah siswa yang mengikuti mata kuliah ini mencapai 100 orang

– Data kontinu, data yang diperoleh dengan cara mengukur. Contoh; Panjang benda itu adalah 10 cm; Berat badan Adi adalah 50 kg

2. Menurut cara memperoleh

a. Data primer, data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi serta diperoleh langsung dari objeknya. Contoh : Pemerintah melalui BPS ingin mengetahui jumlah pendudukan Indonesia, maka BPS mengirimkan petugas-petugasnya untuk mendatangi secara langsung rumah tangga yang ada di Indonesia

b. Data sekunder, data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya data itu dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi. Contoh : Misalkan seorang peneliti memerlukan data mengenai jumlah penduduk di sebuah kota dari Tahun 1960-1970, maka orang itu dapat memperolehnya di BPS.

Untuk memilih sampel dari suatu populasi dapat dilakukan dalam dua cara:

1. Cara acak, pemilihan sejumlah anggota dari populasi yang dilakukan sedemikian rupa sehingga anggota-anggota populasi itu mempunyai peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Penilaian seperti ini bersifat objektif. Cara acak dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu undian dan tabel bilangan acak.

2. Cara tidak acak, setiap anggota tidak mempunyai peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Pemilihan anggota bersifat subjektif.

Setelah pemaparan materi selesai, peserta diberikan post test. dan dilanjutkan dengan pembacaan doa penutup yang dipandu oleh Kurnia Senja Aulia, APMP.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.