Nalar Ilmiah (Nalari) kali ini membahas mengenai “Analisis Varians”. Pembahasan terkait materi ini dipaparkan oleh pembicara kita, yaitu Naily Fitriyah Amala, APMM. Kegiatan Nalari ini dilaksanakan pada Jum’at, 13 Juli 2018 bertempat di sekretariat KPM UNJ R.106. Kegiatan ini dihadiri oleh 20 orang yang terdiri dari pengurus maupun anggota KPM itu sendiri. Kegiatan ini dimulai pada pukul 16.00 WIB dan selesai pukul 18.00 WIB.
Pertama-tama kegiatan ini dibuka oleh MC yang bernama Dwi Prantara, APMP dan dilanjutkan oleh Moderator Alviansyah Oktario Pratama, APMP. Sebelum penyampaian materi, pembicara memberikan Pre-Test kepada peserta berupa pertanyaan-pertanyaan mengenai Analisis Varians atau bisa disingkat ANAVA. Selanjutnya, pembicara menyampaikan materi tentang ANAVA.
Analisis varians (ANAVA) adalah kumpulan dari model statistik yang digunakan untuk menganalisis perbedaan rata-rata antara kelompok dan prosedur terkait (seperti “variasi” antara kelompok), yang dikembangkan oleh ahli statistik dan evolusi biologi Ronald Fisher. Dalam pengaturan ANAVA, varians diamati pada variabel tertentu dibagi menjadi komponen disebabkan berbagai sumber variasi. Dalam bentuk yang paling sederhana, ANAVA menyediakan uji statistik apakah rata-rata beberapa kelompok adalah sama dan adanya generalisasi t-test untuk lebih dari dua kelompok. Seperti melakukan beberapa dua-sample t-tes akan menghasilkan peningkatan kesempatan dalam mengamati tipe I kesalahan statistik, maka ANAVA berguna untuk membandingkan (pengujian) tiga atau lebih berarti (kelompok atau variabel) untuk signifikansi statistik.
Hipotesis dalam ANAVA
Dalam analysis of variance hanya satu hipotesis yang digunakan, yaitu hipotesis dua arah (two tail) artinya hipotesis ini ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata atau tidak dan tidak spesifik yang mana yang berbeda.
H0: μ1 = μ2 = μ3 = … = μn, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari n kelompok
H1: μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ … ≠ μn, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari n kelompok
Mengapa menggunakan ANAVA?
Uji hipotesis dengan ANAVA digunakan karena alasan-alasan berikut :
1. Memudahkan analisa atas beberapa kelompok sampel yang berbeda dengan resiko kesalahan terkecil.
2. Mengetahui signifikansi perbedaan rata-rata (μ) antara kelompok sampel yang satu dengan yang lain. Bisa jadi meskipun secara numeris bedanya besar, namun berdasarkan analisa ANAVA perbedaan tersebut tidak signifikan sehingga perbedaan μ bisa diabaikan. Sebaliknya, bisa jadi secara numeris bedanya kecil, namun berdasarkan analisa ANAVA perbedaan tersebut signifikan, sehingga minimal ada satu μ yang berbeda dan perbedaan μ antar kelompok sampel tidak boleh diabaikan.
3. Analisis varians relatif mudah dimodifikasi dan dapat dikembangkan untuk berbagai bentuk percobaan yang lebih rumit. Selain itu, analisis ini juga masih memiliki keterkaitan dengan analisis regresi. Akibatnya, penggunaannya sangat luas di berbagai bidang mulai dari eksperimen laboratorium hingga eksperimen periklanan, psikologi, dan kemasyarakatan.
Asumsi-asumsi dalam ANAVA
1. Data berdistribusi normal, karena pengujiannya menggunakan uji F-Snedecor
2. Varians atau ragamnya homogen, dikenal sebagai homoskedastisitas, karena hanya digunakan satu penduga (estimate) untuk varians dalam contoh
3. Masing-masing contoh saling bebas, yang harus dapat diatur dengan perancangan percobaan yang tepat
4. Komponen-komponen dalam modelnya bersifat aditif (saling menjumlah).
Setelah pemaparan materi selesai, peserta kemudian diberikan post test berupa praktik langsung ANAVA menggunakan aplikasi SPSS dilaptop masing-masing. Kegiatan Nalari ini ditutup oleh MC dan pembacaan doa yang dipandu oleh Dwi Prantara, APMP.
0 Komentar